Minggu, 31 Maret 2013

Globalisai

Nama : Tiara Dwi F
Kelas : 2ea22
NPM : 17211096



Globalisasi

Definisi globalisasi
Globalisasi adalah sebuah istilah yang memiliki hubungan dengan peningkatan ketertarikan dan ketergantungan antarbangsa dan antarmanusiawi di seluruh dunia melalui perdagangan, investasi, perjalanan, budaya populer dan bentuk-bentuk interaksi yang lain sehingga batas-batas negara menjadi bias.
Penyebab terjadinya globalisasi :
Hubungan antarbangsa di dunia telah ada sejak berabad-abad yang lalu. Bila ditelusuri, benih-benih globalisasi telah tumbuh ketika manusia mulai mengenal perdagangan antarnegara sekitar tahun 1000 dan 1500 M. Saat itu para pedagang dari Cina dan India mulai menelusuri negeri lain baik melalui jalan darat maupun jalan darat maupun jalan laut untuk berdagang.
Fase selanjutnya ditandai dengan dominasi perdagangan kaum muslim di Asia dan Afrika. Kaum muslim membentuk jaringan perdagangan dan menyebarkan nilai-nilai agamanya, nama-nama, abjad, arsitek, nilai sosial dan budaya Arab ke warga dunia.
Fase selanjutnya ditandai dengan eksplorasi dunia secara besar-besaran oleh bangsa Eropa. Spanyol, Portugis, Inggris, dan Belanda adalah pelopor-pelopor eksplorasi ini. Hal ini didukung pla denan terjadinya revolusi industri yang meningkatkan keterkaitan antarbangsa dunia.
Semakin berkembangnya industri dan kebutuhan akan bahan baku serta pasar juga memunculkan berbagai perusahaan multinasional di dunia. Di Indonesia, perusahaan Eropa membuka berbagai cabangnya di Indonesia, Freeport dan Exxon dari Amerika Serikat, Unilever dari Belanda British Petroleum dari Inggris adalah beberapa contohnya.
Fase selanjutnya terus berjalan dan mendapat momentumnya ketika perang dingin berakhir dan komunisme di dunia runtuh. Runtuhnya komunisme seakan memberi pembenaran bahwa kapitalisme adalah jalan terbaik dalam mewujudkan kesejahteraan dunia. Implikasinya, negara di dunia mulai menyediakan diri sebagai pasar yang bebas. Hal ini didukung pula dengan perkembangan teknologi komunikasi dan transportasi. Hasilnya, sekat-sekat antarnegara pun mulai kabur.

Ciri-ciri globalisasi
-Perubahan dalam Konstantin ruang dan waktu. Perkembangan barang-barang seperti telepon genggam, televisi satelit, dan internet menunjukkan bahwa komunikasi global terjadi demikian cepatnya, sementara melalui pergerakan massa semacam turisme memungkinkan kita merasakan banyak hal dari budaya yang berbeda.
-Pasar dan produksi ekonomi di negara-negara yang berbeda menjadi saling bergantung sebagai akibat dari pertumbuhan perdagangan internasional, peningkatan pengaruh perusahaan multinasional, dan dominasi organisasi semacam World Trade Organization (WTO).
-Peningkatan interaksi kultural melalui perkembangan media massa (terutama televisi, film, musik, dan transmisi berita dan olah raga internasional). saat ini, kita dapat mengonsumsi dan mengalami gagasan dan pengalaman baru mengenai hal-hal yang melintasi beraneka ragam budaya, misalnya dalam bidang fashion, literatur, dan makanan.
-Meningkatnya masalah bersama, misalnya pada bidang lingkungan hidup, krisis multinasional, inflasi regional dan lain-lain.
Pengaruh globalisasi dalam kehidupan ideologi,politik,ekonomi,sosial,budaya & hankam
a.       Pengaruh Globalisasi dalam Bidang Ideologi
Ideologi besar yang menguasai negara – negara di dunia saat ini adalah liberal dan komunis. Kedua ideologi ini sangat bertolak belakang ajarannya. Liberalisme meletakkan kebebasan individu sebagai nilai tertinggi, sedangkan Komunisme tidak mengakui hak – hak individu melainkan hak – hak sosial sebagai nilai tertinggi.
Munculnya paham komunisme sebagai bentuk reaksi atas akses yang ditimbulkan dari liberalisme yaitu munculnya masyarakat Kapitalis. Kebebasan dan hak individu yang berlebihan  akan mengakibatkan adanya persaingan bebas antarindividu. Persaingan ini akan muncul kelas yang menguasai dan kelas yang dikuasai, yaitu kelas kapitalis dan kelas proletar. Kondisi ini akan mengakibatkan penindasan, penderitaan dari kaum protelar. Mnurut penganut ajaran Komunis hak – hak individu harus diganti dengan hak – hak kolektif. Individualisme harus diganti dengan Sosialisme – komunis. Kedua paham tersebut selalu bersaing untuk mendapatkan dukungan dari masyarakat dunia. Berakhirnya perang dingin antara Uni Soviet sebagai pelopor Komunisme dan Amerika Serikat sebagai pelopor liberalisme sebagai akibat bubarnya Uni Soviet, bukan berarti persaingan sudah berakhir. Kedua paham tersebut akan selalu hidup dan berkembang di tengah masyarakat mana pun.
Bagi bangsa Indonesia kedua paham tersebut tidak sejalan dengan nilai – nilai yang telah dikembangkan yaitu Pancasila. Namun di tengah gencarnya arus informasi dalam era global sekarang ini nilai – nilai kedua paham tersebut lambat laun akan mempengaruhi ideologi bangsa Indonesia.
b.      Pengaruh Globalisasi dalam Bidang Politik
Pengaruh sistem dan praktik politik dalam suatu negara yang berpengaruh biasanya akan cepat berkembang secara luas sebagai model dan acuan oleh negara – negara lain. Ketika arus informasi ini berjalan terus menerus maka lambat laun akan mengubah cara pandang masyarakat dan politisi dalam negara tertentu untuk kemudian meninggalkan nilai – nilai, prinsip – prinsip yang telah dianut sebelumnya. Secara kritis dapat kita analisis demokrasi yang kita anut dan kita kembangkan adalah demokrasi Pancasila. Artinya penyelenggaraan demokrasi didasarkan pada nilai – nilai Pancasila. Nilai Ketuhanan, nilai kemanusiaan, nilai persatuan, nilai kedaulatan rakyat dan nilai sosial harus mewarnai praktik – praktik demokrasi. Tapi kenyataannya praktik demokrasi masih diwarnai oleh praktik – praktik yang menyimpang seperti memperoleh jabatan dengan cara “money politic”, demonstrasi dengan kekerasan, penyalahgunaan wewenang, mengutamakan kepentingan pribadi dengan mengorbankan kepentingan umum, pengambilan keputusan publik dengan voting atau diputuskan oleh orang – orang tertentu, dan lain – lain.
Sehingga, kadang – kadang demokrasi Pancasila hanya tinggal nama sedangkan praktik – praktik empirisnya adalah demokrasi liberal atau komunis atau bahkan nilai – nilai diluar keduanya.
Pengaruh globalisasi :
a.       Menyebarnya nilai politik barat seperti unjuk rasa yang kadang mengabaikan kepentingan umum
b.      Lunturnya nilai politik yang ebrsifat kekeluargaan, mufakat dan gotong royong
c.       Politik semakin bersifat tirani, diktator mayoritas
d.      Akuntabilitas jabatan publik semakin mendapat sorotan masyarakat
e.       Semakin banyak parpol, LSM yang menyuarakan HAM, lingkungan yang ditunggangi pihak tertentu
f.       Melemahnya kedaulatan negara
g.      Masalah lokal selau dikaitkan ke dalam konteks global
h.      Organisasi internasional sangat berkuasa
i.        Hubungan Internasional lancar, multi senrtris dan saling ketergantungan.
c.       Pengaruh globalisasi dalam bidang ekonomi
Pengaruh globalisasi dalam bidang perekonomian saat ini berjalan begitu cepat. Hal ini tentu tidak terlepas dari adanya kesepakatan pasar bebas oleh GATT, yang menargetkan pelaksanaan perdagangan bebas Asian (Asian Free Trade Association (AFTA)) tahun 2003; Asian Pacific Economic Co-operation (APEC) tahun 2010; dan World Trade Organization (WTO) tahun 2020. Hal ini akan berdampak dalam menerapkan kebijakan ekonomi di suatu Negara. Misalnya, penghapusan subsidi bagi rakyat kecil, penyerapan tenaga kerja dengan padat karya ditinggalkan, pola perekonomian koperasi tidak menjadi pilihan karena kurang dapat bersaing, dan banyak lagi yang sebenarnya telah meninggalkan nilai-nilai budaya bangsa Indonesia. Liberalisasi ekonomi ini sudah mulai dipraktikkan di Indonesia. Hanya orang-orang berkemampuan (kuat) saja yang bisa mempertahankan hidupnya dengan sejahtera, sedangkan orang yang lemah harus siap hidup menderita.
Globalisasi dalam bidang ekonomi dapat kita lihat dari produk-produk asing yang menguasai pasar-pasar pasar dalam negeri, seperti Cina, Korea, Jepang dan sebagainya. Begitu pula perusahaan-perusahaan transnasional corporation (TNCs), yaitu perusahaan yang memproduksi barang atau jasa lebih dari satu Negara, juga sudah mulai berunculan di Negara kita, terutama ki koka-kota besar. Perusahaan transnasional ini merupakan jantung perekonomian global. Dua pertiga perdagangan global berasal dari perusahaan-perusahaan semacam ini. TNCs juga berjasa dalam menyebarkan teknologi baru di seluruh dunia, dan pelaku utama dalam pasar uang internasional. Omzet penjualan yang dilakukan TNCs kadang dapat melebihi produk domestic brut dari suatu Negara, misalnya omzet penjualan dari Gneral Motors, Indonesia, Thailand, Finlandia, Yunani dan lain-lain. Dengan keudukan yang mengalahkan Negara. Dengan kedudukan yang monopolis, kekuasaan perusahaan-perusahaan multinasional dapat mengalahkan Negara. Dan untuk mempertahankan tingkat keuntungan yang maksimal, perusahaan-perusahaan multinasional melakukan strategi umum yaitu memaksa sebuah Negara/bangsa untuk melaksanakan tiga tugas, yaitu:
1.         Freedom of investement
2.         Freedom of captal flows
3.         Freedom of trade in allgood and all services including living organism and
intellectual property
Pengaruh globalisasi :
a.       Modal besar semakin kuat yang lemah tersingkir
      b. Pemerintah sebagai regulasi (penata, pengatur) ekonomi yang ditetapkan menurut kemauan pasar
      c. Berkurangnya sibsidi terhadap sektor ekonomi rakyat
      d. Persaingan harga dan kualitas semakin tinggi sejalan dengan kebutuhan masyarakat
      e. Liberalisasi perdagangan barang, jasa layanan dan komoditi lainnya
      f.  Investasi asing langsung
      g. Peredaran uang secara langsung tanpa batas negara
      h. Kebebasan gerak para pekerja
d.      Pengaruh globalisasi dalam bidang sosial budaya
Globalisasi dalam bidang social ditandai dengan meningkatnya interaksi antarmanusia yang tanpa batas. Dengan kecanggihan alat transportasi dan telekomunikasi maka dengan mudah manusia bisa saling berinteraksi satu sama lain yang sebelumnya tidak dikenalnya.
Seperti, orang Turki banyak yang berimigrasi ke Jerman, penduduk Vancover (Canada) 40% berasal dari Hongkong,banyak Warga Negara  Australia banyak imigran dari Asia. Penduduk Bali tiap tahunnya kedatangan puluhan ribu wisatawan dari berbagai Negara di dunia. Sabarudin dari Indonesia bertemu dengan William dari Belanda atau Haga dari Jepang.
Transformasi sosial pada gilirannya akan membawa perubahan budaya dalam masyarakat. Transformasi sebenarnya sudah berjalan lama tapi dengan kecanggihan teknologi komunikasi maupun transportasi, transformasi social tersebut semakin meluas/merata. Bertemunya berbagai budaya akan menimbulkan akulturasi budaya suatu bangsa. Bangsa yang tidak kuat dalam memegang teguh nilai-nilai budayanya akan meinggalkan budaya tersebut untuk kemudian mengikuti budaya lain, sehingga dapat menghilangkan budaya asl dari suatu bangsa tertentu.
Pengaruh globalisasi :
a. Masuknya nuilai barat yang ditiru bangsa mmelalui internet, parabola, dll
            b. Memudarnya apresiasi terhadap budaya daerah seperti :
hedonisme(kenikmatan sesaat), individualiusme( kepentingan diri sendiri), pragmatisme (yang menguntungkan), permisif (tidak tabu lagi), dan
konsumerisme (senang memakai barang yang kurang berguna)
c.       Lunturnya kepedulian dan kesetiakawanan sosial
d.      Semakin memudarnya nilai agama.

e.       Pengaruh Globalisasi dalam Bidang Pertahanan Dan Keamanan
Pengaruh globalisasi dalam bidang pertahanan dapat berupa ancaman bagi keutuhan wilayah Negara RI. Dengan bantuan alat komunikasi dengan bantuan satelit, maka data-data rahasia dalam suatu Negara dapat dengan mudah diserap oleh Negara lain. Begitu pula arus urbanisasi yang semakin luas kita juga akan semakin sulit unyuk mengontrol semua wilayah yang luas dan terpisah-pisah. Hal ini tentu akan berdampak buruk bagi Negara kita. Dan dalam bidang keamanan fenomena globalisasi dapat dilihat dari peningkatan transnasional seperti jaringan sindikat narkoba internasioanal, penyelundupan barang-barang antarnegara dan lain–lain. Kejahatan-kejahatan seperti ini kedepan akan semakin kompleks dan sulit diatasi tanpa didukung oleh SDM yang handal dari kepolisian kita.
Pengaruh globalisasi :
a.       Menguatnya supremasi hukum dan HAM
b.      Semakin vbanyaknya produk hukum yang memihak kepada kepentingan rakyat
c.       Semakin menguatnya tuntutan terhadap tugas, kinerja penegak hukum seperti jaksa, hakim dan polisi
d.      Menguatnya supremasi sipil menundukkan tentara dan polisi sebatas penjaga keamanan
e.       Peran masyarakat berkurang dalam menjaga keamanan dan ketertiban karena hal itu menjadi tugas polisi dan tentara.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar